Banda Aceh, Aktual.co — Dandrem 011 Lilawangsa, Kol Inf Achmad Daniel Cardni kepada sejumlah wartawan Selasa (24/2) di Makorem setempat, menyatakan sepucuk pistol milik anggota TNI yang menjadi korban pembunuhan kelompol bersenjata api hilang.
“Dua anggota TNI (intel) hanya bawa satu pistol. Kita masih cari, belum tahu apakah pistol itu terjatuh atau diambil oleh pelaku pembunuhan,” sebut Dandrem.
Dia turut memimpin evakuasi jenazah kedua korban anggota TNI tersebut dari lokasi ke Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, Aceh. Disebutkan, upaya yang dilakukan TNI adalah berkoordinasi dengan polisi untuk menangkap pelaku. Pihaknya mengedepankan sikap polisioner.
“Kita mengedepankan kepolisian, mendukung upaya polisi menangkap pelaku. Ini masih kategori kriminal. Namun, jika ada perintah lanjutan, kita selalu siap,” terangnya.
Dia menyebutkan, seluruh personel TNI siap dan menunggu intruksi untuk turun tangan. Saat ini, pihaknya masih memiliih stand by dan menunggu perintah sembari membantu polisi. “Ada tiga batalyon di wilayah ini. Kita siap, namun untuk saat ini kita kedepankan polisi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota intel Kodim Aceh Utara tewas akibat ditembak setelah diculik kelompok bersenjata api di pedalaman Nisam Antara, Aceh Utara, 23 Maret 2015. Kedua korban adalah Sertu Indra dan Serda Hendrianto.
Kabar penemuan jenazah dua TNI itu telah beredar sejak Senin (23/3) malam. Pasalnya sejumlah warga dan santri sempat melihat dua jenazah anggota TNI dalam kondisi telungkup, di kebun pinang milik Hj Ramulah warga desa setempat, pinggir jalan Dusun Bate Pila. Keduanya diduga disiksa dan ditembak dalam jarak dekat.
Artikel ini ditulis oleh:

















