Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina telah merealisasikan kerja sama dengan perusahaan minyak asal Angola, Afrika yakni Sonangol EP dalam rangka impor minyak mentah.

Pertamina mengklaim bahwa pada akhir Januari 2015 ini, impor sudah dalam proses loading. Besaran awal impor minyak mentah dari Sonangol EP sebanyak 600.000 barel sampai dengan 900.000 barel.

Kendati demikian, baik pihak Pertamina ataupun pihak ISC, masih enggan membeberkan apakah impor dari Sonangol itu merupakan hasil dari pelaksanaan tender yang dilakukan oleh ISC atau penunjukan langsung dari Pertamina.

“Mohon bisa menghubungi bagian komunikasi ya,” kata Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba saat dihubungi Aktual.co, Jakarta, Senin (27/1).

Perlu diketahui, sebelum masuk Indonesia bulan Februari nanti, impor minyak mentah perdana dari Sonangol EP sudah bisa diterima ISC. Saat ini prosesnya sendiri sudah berlayar lewat kapal yang disewa oleh Pertamina.

Dalam persetujuannya dengan Sonangol EP, Pertamina sepakat membeli minyak dari perusahaan itu setara 100.000 barel per hari (bph). Dengan kata lain, maka Sonangol EP akan memasok sepertiga dari kebutuhan bulanan minyak mentah untuk kebutuhan lokal atau sebanyak 3 juta barel saban bulan.

ISC memang sudah mendapat mandat menggantikan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dalam pengadaan minyak untuk kebutuhan dalam negeri.

Sebelumnya, dikatakan oleh Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang, peralihan fungsi pengadaan dari Petral ke ISC akan menjadikan Petral sebagai trader murni.

“Petral itu berperan menjadi trading murni, jadi Petral boleh ikut tender. Selama dia dapat bagus dan murah sih sah-sah saja,” ujar Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka