Timika, Aktual.com – Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 174/Merauke Brigjen TNI Supartodi mengakui anggotanya menembak warga di Timika, hingga menyebabkan dua orang di antaranya meninggal.
“Saya selaku komandan meminta maaf atas peristiwa yang dilakukan anggota dan permintaan maaf ini juga sudah disampaikan kepada kepala Suku Kamoro,” kata Danrem , Jumat (28/8).
Dia mengatakan, dari laporan yang diterima anggota TNI memang dalam keadaan mabuk dan saat melintasi kawasan itu sempat bersitegang dengan masyarakat. Bahkan anggotanya sempat dianiaya hingga datang rekannya membantu dengan menggeluarkan tembakan peringatan, namun akhirnya mengenai warga.
Ke-tiga anggota TNI AD yang berasal dari Yonif 754 dan Kodim Mimika itu saat ini sudah ditahan di Sub Detasemen Polisi Militer (POM) di Mimika untuk menjalani pemeriksaan.
“Kami akan memproses ketiganya dan tidak akan menutupi kasus tersebut,” kata Danrem Merauke, yang wilayahnya meliputi Merauke, Boven Digul, Mappi, Asmat dan Mimika.
Sebelumnya, insiden penembakan yang terjadi Jumat dini hari itu berawal saat anggota TNI dengan menggunakan sepeda motor melintasi kawasan Koperapoka yang saat itu sedang dipalang karena sedang dilaksanakan pesta syukuran.
Masyarakat sempat menegur tentara tersebut, namun keduanya malah memarahi warga hingga terjadi keributan yang menyebabkan salah satu anggota TNI menelpon rekannya.
Tak lama kemudian datanglah rekannya dan melakukan penembakan hingga menyebabkan dua orang meninggal serta empat lain mengalami luka-luka.
Artikel ini ditulis oleh: