Maket PLTU Lontar dipajang dengan latar belakang pembangunan proyek PLTU Lontar unit 4 di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Tangerang, Banten, Jumat (10/6). PLTU Lontar unit 1 - 4 dengan total kapasitas 4 x 315 MW tersebut siap mendukung program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik 35.000 MW, sementara PLTU Lontar unit 1 - 3 sudah beroperasi sejak tahun 2011 serta sudah masuk dalam jaringan kelistrikan Jawa - Bali. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Konsorsium PT Adaro Power (AP) dan PT East-West Power Indonesia (EWPI) telah mencapai kesepakatan pembiayaan (Financing Close) atas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui perusahaan PT Tanjung Power Indonesia (TPI).

Proyek yang terletak di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan ini memiliki kapasitas sebesar 2×100 MW dengan total biaya investasi mencapai USD545 juta

“Financing Close TPI ini merupakan pencapaian penting setelah sebeIumnya kami mencapai Financing Close untuk PT Bhimasena Power Indonesia (BPI),” kata Presiden Direktur PT Adaro Energy, Garibaldi Thohir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (8/2).

Dari total investasi tersebut, TPI telah menyelesaikan dan mendapat komitmen pembiayaan sekitar USD 422 juta (termasuk fasilitas kontinjensi sebesar USD 13juta) dari enam bank komersial, yaitu Korea Development Bank, the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., DBS Bank Ltd., Mizuho Bank, Ltd., Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan The Hong Kong Shanghai Banking Corporation Limited.

Pembiayaan pada proyek ini dilakukan melalui skema project finance, dimana KSURE memberikan jaminan komperhensif sebesar kurang lebih USD 400 juta.

Proyek ini akan menjual listrik ke PLN dibawah Perjanjlan Pembelian Tenaga Listrik (PPTL) yang berlaku untuk jangka waktu 25 tahun dari dan setelah Commercial Operation Date (COD). PPTL antara TPI dan PLN telah ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2014. Pasokan batubara akan disediakan oleh PT Adaro Indonesia.

“TPI telah memulai tahapan konstruksi sejak Juni 2016, enam bulan sebelum tercapainya Financing Close. Tahap kontruksi ini berjalan dengan baik, dimana kedua unit diperkirakan akan mencapai COD di semester pertama tahun 2019,” ujar Thohir.

Dalam proyek ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan, memberikan jaminan dalam bentuk Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU), dimana Pemerintah menjamin kemampuan PLN untuk melakukan pembayaran kepada TPI sesuai ketentuan yang diatur di dalam PPTL.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka