Medan, Aktual.co — Kehadiran Presiden Joko Widodo ditolak oleh elemen mahasiswa di Medan karena dinilai mendapat rapor merah selama 100 hari pemerintahannya.
Penolakan itu berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Sumatera Utara dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan DPRD Sumut, jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (27/1).
“100 hari kepemimpinan Jokowi mencetak raport merah. Realitanya dari semua kebijakan yang diambil Jokowi sangat bertolak belakang dengan janji visi misinya serta harapan masyarakat Indonesia,” kata pimpinan aksi, Riki Ardoni.
Menurut Ardoni, rapor merah di 100 hari kepemimpinan Jokowi itu sejak penaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara tiba-tiba. Lalu dugaan adanya bagi-bagi jatah menteri ke partai politik yang lebih besar, mengangkat Jaksa Agung dari orang partai politik pengusungnya.
Selanjutnya, Jokowi mengangkat salah satu hakim Mahkamah Konstitusi juga dari partai pendukungnya.
“Padahal, dahulu Jokowi berjanji dan punya komitmen memberantas koruptor di Indonesia, dan menegakkan KPK dengan sebaik-baiknya. Maka dengan ini kami menolak Jokowi datang ke Sumut,” tegasnya.
Dalam aksinya, tampak juga spanduk besar yang dibawa massa KAMMI. Spanduk itu berisi tulisan kritik terhadap Jokowi, “100 Hari Jokowi-JK jadi Boneka. Jokowi Khianati Amanah Rakyat.”
Presiden Jokowi hari ini melakukan kunjungan di sejumlah tempat di Sumatera Utara. Salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Batubara.

Artikel ini ditulis oleh: