Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan lemahnya permintaan impor China berdampak langsung kepada tururunnya ekspor Indonesia.
“Ekspor turun terus karena ekonomi China benar-benar melambat dan dampaknya cukup lansung ke kita,” kata Darmin di Kantornya, Jakarta, Senin (16/11).
Dalam situasi rupiah melemah, apa yang Indonesia ekspor seharusnya meningkat jelas Darmin, namun sekarang malah permintaannya jatuh.
Ia menyatakan ekspor Indonesia bergantung dengan sumber daya alam berupa hasil tambang dan perkebunan kelapa sawit, komoditas tersebut sedang mengalami penurunan permintaan. Sementara bidang industri Indonesia ia mengaku belum begitu baik.
“Hasil tambang dan kelapa sawit jatuh, sementara di industri dari dulu kita memang belum terlalu baik, akibatnya pelemahan rupiah tidak mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor,” terangnya.
Menurutnya Indonesia terlanjur ekspor secara besar ke China dalam 6 tahun terakhir, sehingga kondisi ekonomi Indonesia tergantung dengan keadaan ekonomi China.
“Jadi kondisi kita melihat perekonomian China, bukan hanya untuk tahun depan, tahun-tahun sebelumnya juga begitu, Karena kita terlanjur 6 tahun terakhir ekspor kita cukup besar ke sana,” demikian tutur Darmin.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan