Trans Pacific Partnership (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Menko Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan pemerintah tidak ingin terburu-buru bergabung menjadi anggota kerja sama perdagangan bebas trans-pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP).

Menurutnya, pemerintah masih menimbang keuntungan dan kerugian jika Indonesia bergabung dengan TPP.

“Masih dipelajari. Kita harus lihat seperti apa konsekuensinya. Kemudian pro dan kontranya,” ujar Darmin di kantornya, Rabu (7/10).

Seperti diketahui, sebanyak 12 negara sudah mencapai kesepakatan pada Senin (5/10) untuk bergabung ke dalam TPP. Beberapa diantaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Singapura dan Australia.

Pada intinya, mereka sepakat untuk memangkas tarif dan menetapkan standar umum perdagangan di antara anggota.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Perniagaan Kementerian Koordinator Perekonomian, Edy Putra Irawady mengatakan sah-sah saja jika Indonesia bergabung ke dalam TPP, asalkan  tidak mengganggu kebijakan perdagangan di dalam negeri.

“Prinsip saya selama tidak mengganggu isu domestik, misalnya soal distribusi atau label, tidak masalah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan