Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan pemberian insentif pengurangan pajak bunga deposito para eksportir agar mau menyimpan devisa hasil ekspornya di Indonesia, bisa bermanfaat menjaga pergerakan kurs rupiah.

“Mudah-mudahan ini bisa memengaruhi,” kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Selasa (29/9).

Darmin menjelaskan, pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif, karena selama ini eksportir tidak pernah lama menyimpan devisa hasil ekspor di Indonesia, apalagi Undang-Undang Lalu Lintas Devisa tidak pernah melarang hal tersebut.

Padahal, apabila devisa hasil ekspor tersebut disimpan di sistem perbankan dalam negeri dalam waktu yang lama bisa menjaga ketersediaan valas dolar AS, dan Bank Indonesia pernah menerbitkan peraturan untuk menahan devisa tersebut.

“Undang-Undangnya tidak mengizinkan untuk ditahan lebih lama di Indonesia, sehingga banyak devisa yang datang tapi lalu pergi lagi, akibatnya kita kekurangan valas,” kata Mantan Gubernur Bank Indonesia ini.

Untuk itu, ia mengharapkan fasilitas insentif ini bisa memancing minat eksportir agar mau menyimpan devisa di Indonesia, sehingga suplai dolar AS dalam negeri bertambah dan bisa mencegah fluktuasi kurs rupiah yang terlalu tajam.

Sebelumnya, pemerintah sedang menyiapkan Peraturan Pemerintah terkait insentif pengurangan pajak bunga deposito bagi para eksportir agar benar-benar menyimpan devisa hasil ekspornya didalam sistem perbankan Indonesia untuk menjaga pergerakan kurs rupiah.

Fasilitas ini merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi jilid dua yang berada dalam lingkup Kementerian Keuangan, selain percepatan waktu perizinan tax holiday dan tax allowance, penerbitan PP mengenai pembebasan PPN untuk alat angkutan tertentu dan PP mengenai pusat logistik berikat.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby