Kupang, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengaktifkan posko siaga darurat bencana Gunung Api Ile Lewotolok.
“Kami mengaktifkan posko siaga darurat untuk siaga di kondisi darurat, ada di Kantor BPBD Lembata,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Andris Koban ketika dihubungi dari Kupang, Rabu (28/2).
Sejak Gunung Api Ile Lewotolok naik dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) pada 27 Februari 2024 pukul 10.00 Wita, BPBD Lembata mulai mengaktifkan posko siaga bencana dan mengatur rantai komando.
Ia mengatakan pengendalian terkait bencana ini berada dalam rantai komando yang terjalin baik dari kabupaten, desa, hingga rukun tetangga (RT).
Desa Jontona dan Desa Todanara di Kecamatan Ile Ape Timur, yang merupakan desa yang terdampak, telah mengaktifkan sistem siaga desa.
“Kedua desa telah mengaktifkan sistem siaga desa, telah diberikan peringatan kepada warga, siaga bencana telah diaktifkan, dan piket malam telah dilaksanakan, jadi tidak perlu merasa cemas,” kata Andris.
Satuan Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) Kabupaten Lembata telah menyampaikan informasi terbaru mengenai gunung api tersebut dan langkah-langkah penanganan darurat bencana yang akan dilakukan.
Di hadapan masyarakat Desa Jontona dan Todanara, SKPDB menyerukan agar tetap tenang dan tidak panik.
Andris menyebutkan bahwa pengamat gunung api dari Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok terus memantau perkembangan terbaru, terutama terkait aliran lava yang mengarah ke selatan dan tenggara gunung.
“Kita serius memperhatikan perkembangannya bagaimana,” kata dia.
Ia meminta masyarakat untuk mengikuti perintah dan satu komando dalam rantai komando yang telah terbangun.
Pada level kabupaten, komando ada pada Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung selaku komandan SKPDB, sedangkan level desa berada pada kepala desa.
“Jadi semua warga satu komando di bawah kepala desa,” kata dia.
Gunung Api Ile Lewotolok mengalami kenaikan status aktivitas vulkanik karena adanya peningkatan signifikan baik dari tinggi kolom erupsi dan aliran lava.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan