Oleh karenanya dia menegaskan bahwa pembangunan kilang minyak menjadi keharusan bagi Indonesia. Dengan pembangunan kilang minyak baru, Pertamina diharapkan dapat memproduksi BBM menjadi 2 juta barrel per hari pada tahun 2025.

“Dengan kebijakan ini, pada masa mendatang Indonesia tak perlu lagi impor BBM, tetapi cukup minyak mentahnya saja. Ini juga dapat menghemat pengeluaran negara,” ujarnya.

Saat ini lanjutnya, dengan kekurangan BBM mencapai 800 ribu per barrel per hari, dana yang dibutuhkan untuk import sebesar USD 150 juta per hari atau senilai 1,95 triliyun rupiah per hari.

“Ini tentu jumlah yang sangat besar. Persoalan impor BBM ini juga lah yang juga sangat rawan dimanfaatkan para mafia di sektor ini. Dan ini saya kira bukan rahasia lagi,” pungkasnya.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid