Malang, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ridwan Hisjam, mengatakan data penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga saat ini masih sekitar 28 persen.
Data yang diperoleh dari sidak langsung di lapangan ini, membuat para wakil rakyat mempertanyakan pendistribusian dan pencairan dana KIP.
“Sejak KIP dilaunching sampai hari ini data yang sampai di Bank penyalur masih 28 persen,” Kata Ridwan Hisjam, kepada Aktual.com, di Malang, Jawa Timur, Selasa (23/6).
Seperti kunjungannya ke Ponpes Bahrul Maghfiroh, tempat Presiden Jokowi mensosialisasikan kartu saktinya pada Senin (22/6) kemarin, diketahui para penerima KIP sudah tidak lagi bersemangat, lantaran dana yang dijanjikan tak kunjung cair karena masalah kurang lengkapnya data.
Padahal sesuai dengan target sebanyak 11 juta anak di Indonesia harus sudah mencairkan dana KIP untuk keperluan mereka bersekolah.
“Duitnya sudah siap, tapi sekarang datanya amburadul, kami masih tidak tahu penyebabnya apa,” paparnya.
Politisi Golkar ini mengkhawatirkan dana KIP bisa digunakan manakala para siswa tidak sedang dalam kondisi membutuhkan, sehingga nantinya dana banyak disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.
“Sekolah ini per semester, jangan sampai nanti dana turun saat anak sekolah lagi tidak butuh. Itu sama saja memberi pupuk saat petani sudah panen,” jelasnya.
Selain itu, wakil rakyat juga tidak ingin dana KIP dicairkan dalam bentuk program di sekolah, karena rentan dimainkan pihak tertentu.
“Jangan sampai dana turun dan dimanfaatkan sekolah untuk program ini dan itu, siswa harus menerima cash dana ini,” tegasnya
Penerima KIP, lanjut dia, haruslah sudah clear secara pendataan dari alamat hingga sekolah di awal. Sehingga, jika sudah mendapat KIP siswa tidak lagi diributkan dengan administrasi yang cukup ribet.
“Jangan sampai pula pencairan dananya sampai ribet dan menyusahkan siswa,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: