Petugas berperahu motor mencari korban KM Wihan Sejahtera yang tenggelam di perairan dekat Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/11). Kepolisian Daerah Jawa Timur menurunkan tim untuk membantu korban, melakukan evakuasi, dan melakukan pendataan korban KM Wihan Sejahtera yang tenggelam di depan Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/kye/15

Jakarta, Aktual.com — Sebanyak empat belas anggota Komisi V DPR RI melakukan kunjungan ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, untuk mempertanyakan kejelasan terkait tenggelamnya Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera di perairan dekat dermaga Teluk Lamong.

Kedatangan mereka ditemui nahkoda kapal wihan sejahtera, Syahbandar, pelindo serta perwakilan dari menajemen pelayaran KMP Wihan sejhatera. Dalam kesempatan tersebut, anggota komisi V mendesak manajemen pemilik kapal Wihan Sejahtera, seperti pertanyaan mengenai manifest yang berbeda-beda dari insntansi.

“Kenapa Manifest berbeda-beda. Padahal kan harus sesuai. Kalau sudah terjadi kecelakaan seperti ini, siapa yang bingung. apakah sekarang ini sudah pasti tidak ada korban? Kan belum pasti. Manifest tidak sesuai apa yang bisa menjadi patokan,” kata anggota komisi V F-PDIP Sadarestu, Rabu (18/11).

Hal senada dikatakan anggota lain, Anton sihombing. Ia mempertanyakan mengenai kelayakan kapal wihan sejahtera yang dianggap kerap kali mengalami insdien.

“Wihan ini setahu saya sudah sering insiden sejak 2014 lalu. Banyak kesalahan. Saya meminta ijin oprasional dicabut,” terangnya.

Oleh sebab itu, dia juga berharap adanya pencabutan beberapa izin operasional kapal. Permintaan pencabutan izin berdasarkan kesalahan-kelasahan pelayaran, seperti menggunakan nahkoda yang baru 9 bulan berlayar.

“Sudah terjadi insiden, kenapa pimpinan manajamen sekarang tidak hadir. Ini membuktikan bahwa mereka tidak bertanggung jawab,” kata Anton.

selain itu, komisi V juga mempertanyakan tak adanya tanda asap ketika terjadi insiden.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Ahmad H. Budiawan