Jakarta, Aktual.com – Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) DKI Jakarta, Hilman Firmansyah mengecam tindakan pemerintah yang melakukan kesewenangan wenangan dan menyinggung perasaan buruh atas kebijakan pembangunan kereta cepat.
Firmansyah mengatakan; disaat permasalahn buruh menghadapi gelombang Pemutusan Hunungan Kerja (PHK), gaji yang rendah, dan ekonomi yang melambat, namun kebijakan kereta cepat menggelontorkan biaya tinggi dan menambah tenaga buruh impor dari China.
“Pada saat ini udah ada 10 ribu buruh yang diimpor dari China, kita punya data udah 10 ribu dari Januari 2015, kemarin sampai hari ini, bagai mana kita tidak tersinggung dengan kebijakan yang aneh dan sewenang wenang ini,” tuturnya di Jakarta, Minggu (14/2).
Selain daripada itu, dia juga merasa heran terhadap sikap pemerintah yang menafikan tentang adanya PHK secara besar-besaran di Indonesia.
“Sampe detik ini pemerintah masih bersikukuh data PHK tidak terbukti, anda bisa bayangkan kami bersama Said Iqbal langsung datang ke pabrik Toshiba di Cikarang, Direkturnya sendiri bilang kalao mereka hengkang dan memPHK pekerjanya bukan karena permintaan upah yang tinggi melainkan karena daya beli masyarakat yang turun,” ungkapnya.
Jadi dia menyimpulkan kebijakan pemerintah melukai hati buruh Indonesia yang sedang banyak mengalami PHK, sementara pemerintah membuka keran sebesar besarnya untuk tenaga kerja asal China.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta