Jakarta, Aktual.co — PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berencana mendatangkan tiga kapal tunda hingga akhir 2015 untuk menopang kapal-kapal besar yang bersandar di pelabuhan wilayah operasinya, yakni di wilayah Timur.
Direktur Utama Pelindo IV Mulyono, usai penandatanganan perjanjian kerja sama reklamasi Makassar New Port dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) di Jakarta, Kamis (4/6), mengatakan total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian tiga kapal tersebut, yakni Rp70 miliar.
“Satu kapal akan datang Selasa minggu depan (9 Juni 2015), dua kapal lai menyusul, targetnya dalam dua tahun ke depan akan mendatangkan tujuh kapal tunda,” ucapnya.
Nantinya, lanjut dia, kapal-kapal tersebut akan ditempatkan di Jayapura, Balikpapan dan Samarinda.
Mulyono mengatakan kapal-kapal tersebut didapatkan dari perusahaan galangan nasional yang berada di Cirebon dengan delapan bulan pengerjaan.
Selain itu, dia juga akan membenahi sembilan pelabuhan yang dikelolanya, yaitu pelabuhan di Tarakan, Bitung, Kendari, Ambon, Ternate, Manokwari dan Sorong, Jayapura, dan Merauke.
Dia mengatakan pembiayaan pembenahan pelabuhan tersebut bersumber dari dana internal, penyertaan modal negara (PMN) dan dari eksternal, seperti pinjaman dan penerbitan surat utang (obligasi).
Mulyono merinci, pihaknya masih memiliki sisa dana operasi sekitar Rp1,3 triliun, kemudian pinjaman dari Bank Mandiri sekitar Rp3 triliun dan PMN Rp2 triliun.
“Jadi ke depan ini rencanakan per tahun kira-kira kebutuhan investasi Rp1,5-2 triliun, dananya dari internal, perbankan dan kita juga akan menjajaki obligasi serta ‘go public’ (melantai di bursa) pada 2018 sebelum Pelindo menjadi ‘holiding’,” tuturnya.
Untuk tahun ini, dia menagatakan kebutuhan investasi sekitar Rp1 triliun, namun akan dirapatkan dahulu dengan Kementerian Perhubungan karena harus ada rencana induk dan analisis dampak lingkungan (amdal).
Mulyono menargetkan dari penerbitan surat utang mencapai Rp3 triliun dalam tiga tahun dengan rencana awal sasaran pada 2017 sekitar Rp2 triliun.
“Kita lakukan ‘beauty contest’ (pemilihan) dan yang paling tinggi itu Bank Mandiri, oblligasi tahun ini belum, untuk Agustus ini kita susun RKAP (rencana kerja dan anggaran) untuk 2016 untuk menentukan apakal 2016 sudah perlu obligasi atau belum,” paparnya.
Sementara itu, target pendapatan tahun ini sekitar Rp2,3 triliun atau meningkat dari 2014 sebesar Rp2,15 triliun. “Untuk Kuartal I tahun ini dari sisi ‘revenue’ (pendapatan) itu agak lesu karena arus kapalnya menurun,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: