Wonosobo, Aktual.com – Fenomena embun upas atau embun es dalam beberapa hari terakhir terus terjadi di kawasan dataran tinggi Dieng di perbatasan Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Warga Dieng Wetan, Muslimin di Wonosobo, menuturkan dalam tiga hari terakhir, yakni Sabtu (4/8) hingga Senin (6/8) setiap dini hari muncul embun es karena suhunya memang sangat rendah.

Ia menuturkan embun es ini biasanya terlihat pada pagi hari dan tidak bertahan lama, karena jika terkena sinar matahari akan mencair.

Ia mengatakan munculnya embun es ini dapat merusak tanaman kentang, sedangkan tanaman lain seperti kobis, wortel, dan daun bawang lebih tahan.

Ia mengatakan hampir setiap musim kemarau embun es ini selalu muncul, namun ada saja petani yang tetap menanam kentang.

Warga Dieng yang lain Budiono mengatakan embun es muncul paling tebal pada Sabtu lalu, sedangkan pada Minggu dan Senin relatif lebih tipis.

“Pada Sabtu lalu munculnya embun es sangat dahsyat, bahkan embun mulai membeku sejak Jumat (3/8) malam,” katanya.

Ia menuturkan pada Sabtu dini hari suhu udara di dataran tinggi Dieng mencapai minus 3 derajat Celcius.

Ia mengatakan memang hampir setiap tahun saat musim kemarau muncul embun es, namun yang berturut-turut hingga tiga hari sangat jarang.

Embun es antara lain muncul di daerah Sembungan, Sikunang, dan Siterus Kabupaten Wonosobo serta di Kepakisan Kabupaten Banjarnegara.

Menurut dia fenomena embun es ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di dataran tinggi Dieng.

“Para wisatawan merasa penasaran, ingin menyaksikan embun es yang terjadi di Dieng,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: