Menurut Sutopo, Februari 2018 adalah puncak musim hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Potensi banjir akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan.

Sementara itu, Gubernur Anies Baswedan mengatakan hujan yang mengguyur Ibu Kota pada Senin (5/2) hanya hujan yang moderat, bukan hujan yang luar biasa lebat.

“Karena itu, langkah kita adalah mengantisipasi banjir kiriman yang datang dari arah selatan,” katanya seusai meninjau Pintu Air Manggarai.

Anies mengatakan berdasarkan informasi dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, kondisi Bendung Katulampa yang sama pernah terjadi lima tahun sebelumnya.

Tahun sebelumnya, meskipun ketinggian Bendung Katulampa mencapai 220 centimeter, hanya berlangsung selama setengah jam.

“Baru sekarang, setelah lima tahun, ketinggian air mencapai 220 centimeter terjadi selama berjam-jam. Jadi bagi warga di sepanjang aliran Ciliwung, jangan anggap ini sebagai sesuatu yang sederhana,” tuturnya.

Untuk mempercepat aliran air melalui sungai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengangkat sampah yang ada di Pintu Air Manggarai.

“Pembersihan sampah sudah lebih dari 20 truk, lebih dari 200 ton sampah dan itu hanya di Pintu Air Manggarai,” kata Anies.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyiagakan seluruh pompa air untuk mengantisipasi banjir kiriman dari arah selatan.

Ada lebih dari 200 pompa air di muara bekerja. Selain itu, ada lebih dari 30 mobil pompa bersiaga di sepanjang aliran sungai Ciliwung, dan 20 mobil pompa siaga di muara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby