Suasana di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (29/5/2017). Dalam bulan suci Ramadan, penjualan busana Muslim di pasar grosir pakaian Tanah Abang kembali mengalami peningkatan. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Sejumlah pedagang pakaian di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengeluhkan omzet penjualan mereka dalam beberapa bulan terakhir terjadi penurunan drastis.

“Daya beli masyarakat berkurang sejak Juni 2017. Rata-rata setiap hari hanya sekitar lima lembar baju yang laku terjual,” kata pemilik toko pakaian anak di kawasan Pasar Baru Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Alamin di Baturaja, Rabu (27/9).

Padahal sebelum daya beli masyarakat menurun, kata dia, pakaian anak yang dibandrol mulai dari Rp20 ribu hingga di atas Rp100 ribu per lembar mampu terjual lebih dari 50 lembar setiap harinya.

“Kami tidak tahu penyebab sepi pembeli. Namun yang jelas hampir seluruh toko baju mengalami hal sama, kami terpaksa mengurangi pasokan pakaian agar tidak rugi besar,” kata Uda pedagang baju lainnya.

Dia mengemukakan, biasanya pasokan barang yang dibeli dari kawasan Pasar Tanah Abang Jakarta tersebut bisa mencapai 18 kodi pakaian anak untuk dijual kembali di Baturaja.

“Biasanya nota belanja pakaian pada agen pemasok barang di Jakarta mencapai Rp15 juta untuk 18 kodi baju anak, sekarang turun drastis hanya dua kodi setiap belanja kebutuhan stok untuk dijual kembali agar tidak rugi,” ungkapnya.

Sementara menurut Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja, Yunita Sari SE Msi bahwa kondisi bisnis pakaian secara keseluruhan khusunya di wilayah OKU sedang mengalami penurunan pembeli, sehingga pemiliknya terpaksa menutup usahanya karena merugi.

“Daya beli masyarakat mulai berkurang mungkin karena harga getah karet sekarang ini murah dan produksi yang dihasilkan petani juga mengalami penurunan sejak musim kemarau lalu,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka