Badan Pusat Staitistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Agustus 2017 sebesar 129,9. Angka ini sama saja mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menegaskan bahwa Presiden Jokowi lah yang sedang membawa persoalan tren turunnya daya beli masyarakat ke ranah politik.

Sebab, kritik soal permasalahan ekonomi yang tengah terjadi di rezim Jokowi berdasarkan hitungan ril yang dilakukan pemerintah secara resmi di rancangan undang-undang (RUU) APBN 2018.

Hal itu menanggapi pernyataan presiden bahwa ada yang mesengaja menjadikan isu daya beli masyarakat turun sebagai senjata politik di Pemilu 2019 nanti.

“Sebelumnya tidak ada yang pernah menjadikan persoalan ekonomi ini sebagai persoalan politik. Justru pernyataan Presiden kemarinlah yang telah menjadikan isu ekonomi itu kemudian seolah menjadi isu politik,” kata Fadli dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (8/10).

Masih dikatakan Fadli, sikap presiden yang mengingkari adanya penurunan daya beli masyarakat sangat lucu dan memprihatinkan. Padahal, menurut data BPS, misalnya, konsumsi rumah tangga kuartal II tahun ini memang hanya tumbuh 4,95 persen, padahal pada kuartal II tahun lalu mencapai 5,07 persen.

Fadli juga mengatakan, jika pertumbuhan konsumsi listrik bahkan penurunnya lebih besar lagi. Sepanjang tahun ini, misalnya, konsumsi listrik di semua golongan hanya tumbuh 1,37 persen. Padahal, periode yang sama tahun lalu pertumbuhannya mencapai 7,8 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka