Jakarta, Aktual.com – Rendahnya daya beli masyarakat, masih berlangsungnya musim kemarau akibat El Nino dan pasokan pangan, jadi faktor penyebab deflasi di DKI bulan Oktober 2015.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI, Doni P Joewono, mengatakan deflasi di Jakarta bulan Oktober sebesar 0,05persen dibanding bulan September (mtm).
“Ini sejalan dengan pasokan pangan, dan rendahnya daya beli masyarakat,” ujar dia, dalam siaran pers yang diterima Aktual.com, Rabu (4/11).
Namun bila dibanding Oktober tahun lalu (yoy), DKI Jakarta justru alami inflasi sebesar 6,76 persen. Menurun dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,01 persen (mtm) atau 7,24 persen (yoy).
Tutur dia, harga-harga di DKI Jakarta pada Oktober 2015 mengalami deflasi akibat koreksi harga komoditas pangan dan penyesuaian harga komoditas energi.
Dipaparkannya kondisi ini mencerminkan tekanan inflasi yang rendah, seiring dengan terjaganya pasokan pangan di tengah masih berlanjutnya musim kering akibat El-Nino dan masih rendahnya daya beli masyarakat.
Realisasi inflasi pada Oktober 2015 tersebut juga diklaim sejalan dengan proyeksi Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
Dimana Provinsi DKI Jakarta sebelumnya sudah diprakirakan akan deflasi di Oktober.
Doni mengatakan perkembangan inflasi DKI Jakarta tersebut sejalan dengan perkembangan inflasi nasional yang juga mengalami deflasi sebesar 0,08persen (mtm) atau 6,25persen (yoy).
“Angka ini pun yang terendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi bulan Oktober lima tahun sebelumnya (tahun 2010-2014) yang mencatat inflasi sebesar 0,17% (mtm),” kata Doni.
Artikel ini ditulis oleh: