Warga menolak meninggalkan kompleks itu karena sudah menempati kompleks sejak tahun 60 lalu. Warga menyebutkan bahwa rumah yang mereka tempati dibangun dari hasil jerih payah mereka sendiri.

Jakarta, Aktual.com – Puluhan putra -putri pejuang melakukan aksi blokade di depan korps Zeni TNI-AD, Mampang Prapatan, Kamis (29/10).

Selain melakukan aksi blokade, puluhan orang ini juga berunjuk rasa menolak surat keputusan Kodam Jaya untuk penggusuran 170 rumah hunian.

Sari, salah satu pengunjuk rasa mengatakan bahwa warga merasa diperlakukan secara tidak adil oleh negara. Tak hanya itu, sambungnya, warga merasa negara tidak menghargai perjuangan mereka membela bangsa dan lebih memilih kepentigan bisnis.

“Kami jelas menolak (putusan itu), ini rumah negara bukan rumah dinas, kita biaya sendiri.” tegasnya.

Kini, warga komplek Zeni siap menghadang 500 tentara yang akan menggusur rumah mereka.

Reporter: Agung Rizky

Artikel ini ditulis oleh: