Jakarta, Aktual.com – Koordinator Kelompok Kerja Reformasi Kebijakan Publik Koalisi Perempuan Indonesia, Indry Oktaviani menilai masih ada kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan di Indonesia.
“Sayang sekali, kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tidak mencermati data statistik tentang kesenjangan waktu lama sekolah antara laki-laki dan perempuan,” kata Indry saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/3).
Dikatakan, lama sekolah laki-laki rata-rata 8,75 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah perempuan 8,09 tahun. Kesenjangan itu berdampak pada kesenjangan indeks pembangunan manusia.
Menurut data Badan Pusat Statistik 2017, indeks pembangunan manusia laki-laki 74,85 sedangkan indeks pembangunan manusia perempuan hanya 68,08.
“Cara pandang keluarga yang menomorduakan pendidikan perempuan sangat berpengaruh sehingga rata-rata anak perempuan berhenti sekolah setelah lulus SD, sementara anak laki-laki bisa melanjutkan ke SMP,” tuturnya.
Sebab lain mengapa anak perempuan tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah faktor keamanan saat perjalanan sekolah.
Artikel ini ditulis oleh: