Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (tengah) bersama Paslon Capres - Cawapres no urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Paslon Capres - Cawapres no urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebelum debat penyampaian visi misi saat acara debat capres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1). debat pertama dua calon presiden dan calon wakil presiden ini memaparkan visi dan misinya tentang isu penegakan hukum, korupsi, HAM dan terorisme. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Debat calon presiden (capres) sesi kedua pada 17 Februari 2019 diharapkan mampu mencerminkan keberpihakan pasangan calon presiden dan wakil presiden terhadap kepentingan dan perekonomian nasional pada lingkup domestik.

Pengamat ekonomi dari Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategi (Akses) Suroto, mengatakan, debat capres sesi kedua akan mengambil tema yang menarik, yaitu soal energi, pangan, sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup, serta infrastruktur.

“Sub-sub tema ini sebetulnya saling terkait dan diharapkan bisa menjadi cerminan sehingga kita akan tahu seperti apa janji atau setidaknya komitmen dari capres kita mendatang untuk menangani persoalan ini,” katanya, Jumat (8/2).

Melalui debat tersebut, masyarakat diharapkan bisa mendapatkan sajian terkait ada tidaknya keberanian pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk memutar arah kebijakannya lebih dominan pada kepentingan domestik.

“Apakah masyarakat banyak menjadi yang utama? Apakah kepentingan domestik menjadi prioritas,” katanya.

Terkait dengan tema debat, Suroto mengutip pernyataan Bung Hatta pada 1951 yang pernah menyatakan secara berulang-ulang seperti sebuah peringatan agar sebaiknya “ekonomi yang ujung jangan dijadikan pangkal dan yang pangkal jangan dijadikan ujung”.

Artikel ini ditulis oleh: