Purwakarta, Aktual.com-Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi akan meminta izin kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy untuk mengurai mata pelajaran di sekolahan wilayah Purwakarta.
“Kalau Mendikbud mengizinkan, kami di Purwakarta akan mengurangi jumlah pelajaran. Karena pelajaran saat ini sudah terlalu banyak dan tidak efektif untuk perkembangan generasi muda,” ujarnya di Purwakarta, Sabtu (11/9).
Menurutnya sisi aplikatif dari nilai-nilai akademik jauh lebih penting dibandingkan sekadar mempelajari teori. Ia mencontohkan, pelajaran yang lebih mengarah pada sisi aplikatif adalah pendidikan kewarganegaraan. Anak-anak sekolah dapat langsung diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan vandalisme dan diajak untuk membangun kebiasaan-kebiasaan positif lain yang mencerminkan karakter manusia Indonesia.
“Shalat juga diajarkan sambil praktik, mengaji juga begitu. Ujiannya kan bisa menyesuaikan. Nanti bisa sejalan antara pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan. Keduanya dimunculkan dalam keseharian,” katanya.
Terkait gagas Mendikbud tentang full day school menurut Dedi daerahnya sudah lema menerapkan sistem tersebut. Sekolah di Purwakarta saat ini hanya mengajar sampai hari Jumat.
“Kita (di Purwakarta) sejak tahun 2008 melakukan itu. Jam pelajaran di sekolah kita padatkan, masuk pukul 6.00 WIB serentak di seluruh sekolah, baik desa maupun kota,” kata dia.
Sedangkan jadwal pulang, para pelajar di desa pukul 11.00 WIB dan para pelajar di wilayah perkotaan bisa pulang sekolah pukul 12.00 WIB.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara