Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan penguatan pada perdagangan pagi ini, Selasa (3/3), setelah ditutup menguat 27 poin ke level 5.477 pada penutupan Senin (2//3). Hal tersebut seiring dengan adanya sejumlah faktor global dan internal yang mempengaruhi IHSG.
“Dari faktor internal adanya kelanjutan sentimen dari hasil data ekonomi Februari yang mengalami deflasi 0,36 persen dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Dalam risetnya, PT Sinarmas Sekuritas memprediksikan laju IHSG menguat di kisaran level 5.442-5.486. Riset menyebutkan, dari segi faktor global, IHSG dipengaruhi oleh Eropa yang akan merilis data inflasi yang diperkirakan ke level -0,4 persen Year on Year (YoY) dari sebelumnya -0,6 persen YoY dan data uemployment rate Eropa yang diperkirakan stagnan ke level 11,4 persen.
Faktor global lainnya datang dari Amerika Serikat yang akan merilis data markit manufacturing PMI yang diperkirakan bertambah 0,4 ke level 53,9.
Sementara itu, Kepala Riset PT Sucorinvest Gani, Maxi Liesyaputra menuturkan, IHSG akan bergerak fluktuaktif dengan kecenderungan menguat. Namun, ia mengingatkan ada kemungkinan aksi ambil untung di bursa saham. Apalagi sekarang minim sentimen di pasar modal. Sentimen data ekonomi dalam negeri masih akan mempengaruhi bursa saham.
“IHSG masih ada lanjutkan penguatan. Sentimen data makro ekonomi seperti terjadinya deflasi pada Februari sekitar 0,36 persen masih mempengaruhi IHSG. Jadi ada harapan terhadap penurunan suku bunga,” ujar Maxi.
Maxi memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.450-5.500 pada perdagangan hari ini.
Artikel ini ditulis oleh:

















