Manado, Aktual.com – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan, gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter di wilayah laut sebelah barat laut Kota Ternate akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa itu merupakan jenis gempa bumi dangkal,” kata Triyono dalam rilis yang dipublikasi BMKG Sulawesi Utara di Manado, Selasa (25/12).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa di wilayah laut sebelah barat laut Kota Ternate ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault). Guncangannya dirasakan di daerah Ternate, Tidore, Sofifi, Weda, dan Jailolo II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga Selasa pukul 14.35 WITA dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ajaknya.
Pada pukul 14.18 WITA, wilayah laut sebelah barat laut Kota Ternate diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 SR.
Episenter gempa terletak pada koordinat 1,25 LU dan 126,46 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 kilometer arah barat laut Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 49 kilometer.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan