Jakarta, Aktual.com — Mercury atau Merkurius merupakan planet terdekat dengan matahari. Jaraknya hanya 36 juta mil (57.900.000) km. Karena dekat dengan matahari, maka di planet ini, memiliki gaya pasang surut yang kuat. Mercury, memiliki periode rotasi selama 59 hari dan ia mengelilingi matahari selama 88 hari.

Berbicara mengenai Merkurius, Dijelaskan dalam laman Sci-news.com, bahwa Setelah menganalisis data yang dikumpulkan dari pesawat luar angkasa Messenger milik NASA, Para Ilmuwan menemukan bahwa planet Merkurius rata-rata berputar pada porosnya 9 detik lebih cepat daripada yang diketahui sebelumnya.

Terkait hal diatas, Dr. Alexander Stark dari di German Aerospace Center’s Institute of Planetary Research menjelaskan bahwa sebelum mengetahui misi Messenger itu dilaksanakan, mereka tidak memiliki informasi yang cukup mengenai Merkuri.

“Sebelum misi Messenger, kami tak memiliki informasi cukup tentang Merkurius meskipun dengan penerbangan 10 pesawat luar angkasa Mariner dan pengukuran dari bumi,” ujar Dr. Alexander

Merkurius berotasi pada porosnya sekitar tiga kali selama dua kali masa revolusinya. Perbandingan antara rotasi dan revolusinya 3:2, dan tak ditemukan di tempat lain di mana pun di tata surya.

Lebih lanjut Dr.Alexander memberikan sebuah penjelasan apa yang memungkinkan terjadinya percepatan pada rotasi merkurius.

“Sebuah penjelasan yang mungkin tentang rotasi Merkurius yang bertambah cepat adalah karena Jupiter mempengaruhi orbitnya. Akibatnya, jarak dari Matahari bervariasi, yang pada gilirannya mempengaruhi kecepatan rotasi planet,” jelas Dr. Stark.

Perubahan kecil ini tak terdeteksi dengan teknik pengukuran sebelumnya.

“Dengan pengukuran kecepatan rotasi dan kesimpulan yang dihasilkan mengenai interior Merkurius, kami telah mencapai salah satu tujuan utama dari misi Messenger,” Ujar Alexander.

Sebuah model rotasi yang tepat untuk planet adalah dasar untuk menghasilkan peta yang akurat, yang penting untuk perencanaan masa depan misi ke Merkurius.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan