Jakarta, Aktual.com – Organisasi kemasyarakatan adat Minahasa dan organisasi keagamaan di Kota Bitung, Sulawesi Utara, menggelar deklarasi damai dengan tujuan mengakhiri konflik dan menjaga keamanan di wilayah tersebut. Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, menyatakan harapannya agar deklarasi tersebut menciptakan komitmen bersama dalam menyelesaikan permasalahan.
“Antara lain patuh hukum, menyesuaikan dan mengembalikan situasi di wilayah ini semaksimal, secepat mungkin sehingga masyarakat bisa beraktivitas, bisa menjalankan kegiatannya dengan baik,” ujar Kapolda di Bitung, Selasa (28/11).
Deklarasi tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolda Sulut, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Wakhyono, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, dan tokoh agama serta tokoh adat. Empat poin utama dalam deklarasi mencakup kesepakatan untuk mengakhiri konflik secara damai, mendukung penegakan hukum secara transparan, menolak provokasi dan hoaks, serta bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Bitung.
Pada akhir kegiatan, dilakukan doa bersama lintas agama sebagai wujud persatuan antarumat beragama. Kapolda Sulut berharap bahwa hasil deklarasi damai ini dapat disampaikan kepada masyarakat luas, sehingga informasi tersebut dapat meredakan ketegangan dan memastikan situasi kembali damai.
“Apa yang sudah dilakukan di sini, nanti bisa secara personal, secara komunitas untuk bisa menyampaikan hasil kegiatan deklarasi damai di Bitung. Hasil pertemuan ini, silahkan dikemas dengan bahasanya masing-masing, silahkan diteruskan kepada keluarga, sahabat, baik yang ada di Sulawesi Utara ataupun di kota-kota lainnya,” ungkap Kapolda.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil