Jakarta, Aktual.com – Delapan jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dinyatakan roboh diterjang banjir yang melanda 17 kecamatan di daerah itu.
“Kami mencatat delapan jembatan gantung hanyut diterjang banjir dan lima gedung sekolah dasar rusak berat,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu (11/2).
Kerusakan jembatan gantung tersebut tersebar di sejumlah kecamatan,termasuk dua jembatan gantung yang hanyut di Kecamatan Leuwidamar.
Saat ini, masyarakat terisolir akibat robohnya jembatan gantung akibat diterjang banjir itu.
Jembatan gantung merupakan infrastuktur vital untuk akses perekonomian warga setempat.
Masyarakat tentu terpukul kerusakan jembatan gantung tersebut karena sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak dikelilingi sungai induk maupun anak sungai.
Karena itu, masyarakat kini merasa kesulitan, terutama transportase sehubungan jembatan gantung sebagai penghubung roboh.
Apabila, masyarakat melintasi sungai itu menggunakan rakit bambu tentu resiko kecelakaan tenggelam cukup besar.
“Kami mencatat kerusakan jembatan gantung itu agar bisa ditangani oleh instansi lainnya,” katanya.
Menurut Kaprawi, bencana banjir tahun 2017 masuk terbesar di Kabupaten Lebak sepanjang lima tahun terakhir karena merusak infrastuktur jalan, gedung sekolah dan jembatan gantung.
Selain itu juga sebanyak 1.908 rumah terendam banjir dan tiga diantaranya hanyut.
Banjir yang menenggelamkan 62 desa atau 75 perkampungan tersebar di 17 kecamatan menewaskan satu warga Desa Cidikit Kecamatan Bayah.
(Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby