Jakarta, Akual.com – Wakil Perdana Menteri Swedia Isabella Lovin mengungkapkan, delapan negara secara bersama-sama memrakarsai pengumpulan dana jutaan dolar AS, untuk mengganti kerugian akibat larangan Presiden Donald Trump terhadap kelompok di seluruh dunia, yang didanai AS, untuk menyediakan informasi mengenai aborsi.
Dikutip dari Reuters, Kamis (9/2) dia mengatakan bahwa pertemuan akan digelar di Brussels, Belgia, pada 2 Maret 2017 untuk memulai penggalangan dana guna membantu sejumlah lembaga swadaya masyarakat di bidang keluarga berencana, yang terkena dampak larangan Trump tersebut.
Pada Januari, Belanda mengumumkan peluncuran pendanaan global untuk membantu perempuan mendapatkan pelayanan aborsi dengan menyatakan bahwa aturan pembatasan global, yang dikeluarkan Trump, akan menyebabkan kekurangan dana sekitar 600 juta dolar AS selama empat tahun mendatang.
Lovin memaparkan, delapan negara itu adalah Swedia, Denmark, Belgia, Luksemburg, Finlandia, Kanada, dan Tanjung Verde yang akan memberikan dukungan.
“Kebijakan pembatasan tersebut agaknya mengancam banyak perempuan,” kata Lovin, yang pada bulan ini berpose dengan dengan tujuh perempuan pejabat lain menandatangani rancangan undang-undang lingkungan sesuai dengan yang tampaknya untuk menanggapi foto Trump menandatangani perintah larangan tersebut di Gedung Putih bersama lima pria penasihatnya.
Larangan berdampak pada kinerja sejumlah lembaga swadaya masyarakat AS berkiprah di dunia itu adalah salah satu sikap presiden baru tentang hak aborsi. Hal itu dibuat di bawah pemeritahan Presiden Ronald Reagan pada 1984.
Dalam salah satu acara di Gedung Putih dalam empat hari masa jabatannya, Trump menandatangani pelarangan itu. Barack Obama mencabut pelarangan itu pada 2009 saat baru menjabat Presiden AS.
“Kalau tidak mengendalikan tubuh dan nasibnya, maka perempuan dapat memberikan konsekuensi sangat serius bagi cita-cita global mengenai hak gender dan pemberantasan kemiskinan,” kata Lovin.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: