Toronto, Aktual.com – Maskapai penerbangan Delta Air Lines menawarkan kompensasi sebesar 30 ribu dolar AS atau sekitar Rp 490 juta kepada setiap penumpang penerbangan pesawat Delta 4819 yang jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson pada Senin sore (17/2).

Dilansir dari Star Tribune, uang kompensasi tersebut disampaikan juru bicara maskapai Morgan Durrant dalam sebuah email bahwa Tim Perawatan Delta memberitahu pelanggan bahwa uang tersebut adalah sebuah isyarat yang datang tanpa syarat dan tidak memengaruhi hak. Maskapai penerbangan yang berkantor pusat di Atlanta, Georgia AS itu mengkonfirmasi jumlah tersebut pada Rabu sore (19/2).

Terkait hak hukum para penumpang tidak akan hilang jika menerima kompensasi tersebut. Artinya penumpang diperbolehkan untuk menuntut maskapai tersebut. ”Kompensasi tidak akan mempengaruhi hak-hak penumpang,” kata Morgan Durrant.

Sedangkan CEO Ed Bastian pada Rabu (19/2) membela pilotnya dalam sebuah wawancara di CBS Mornings, dengan mengatakan bahwa ada satu tingkat keselamatan di Delta di antara pilot utama dan regionalnya. Ia menjelaskan, pilot jet yang terbalik saat mendarat di Toronto berpengalaman dan terbiasa terbang dalam kondisi musim dingin.

”Semua pilot ini berlatih untuk kondisi seperti ini. Mereka terbang dalam berbagai kondisi di semua bandara tempat kami beroperasi. Jadi, tidak, tidak ada hal khusus yang saya cari terkait pengalaman,” kata Bastian.

Ia pun memuji tindakan awak pesawat untuk segera mengevakuasi pesawat. ”Mereka bertindak heroik tetapi juga sesuai harapan. Inilah yang kami latih. Kami berlatih terus-menerus untuk ini,” katanya. Ia menambahkan, dari 21 penumpang yang dievakuasi ke rumah sakit, saat ini tinggal satu penumpang yang masih dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, Badan Keselamatan Transportasi Kanada (BKTK) dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa para penyelidik sedang melakukan wawancara dan telah mengunduh data dari kotak hitam yang ditemukan yang sedang dianalisis.

Terkait kecelakaan tersebut, dua landasan pacu masih ditutup di Bandara Pearson, Toronto, termasuk landasan pacu tersibuk di negara itu, dengan puing-puing jet regional CRJ900 berusia 16 tahun yang dibuat oleh Bombardier Kanada masih berada di area bandara.

”Pesawat sedang dipersiapkan untuk dipindahkan dari lokasi kejadian dan para penyelidik akan memeriksa landasan pacu sebelum lokasi tersebut dibersihkan dan dikembalikan ke bandara untuk kembali beroperasi,” kata BKTK.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat komersil Delta Airlines model CRJ-900 dengan nomor penerbangan DL4819 yang membawa 76 penumpang dan empat awak pesawat terguling dan terbalik saat mendarat di Bandara Toronto Pearson, Kanada.

Bersyukur, dalam kecelakaan ini tidak ada penumpang dan awak pesawat yang tewas, namun tercatat 21 penumpang terluka dimana empat diantaranya mengalami luka cukup serius. Dilansir dari USA Today dan ABC News, kecelakaan itu terjadi pada Senin siang (17/2) sekitar pukul 14.13 waktu setempat. Pesawat tersebut baru saja mendarat di Bandara Toronto Pearson di Kanada, setelah melakukan penerbangan selama 86 menit dari Kota Minneapolis Amerika Serikat.

Namun begitu mendarat tampak keluar api yang berkobar dari mesin pesawat. Namun pesawat tetap melaju beberapa puluh meter di landasan yang bersalju hingga kemudian terguling ke kanan lalu terbalik, dengan kondisi masih mengeluarkan api. Akibatnya, para penumpang di dalam pesawat berada dalam posisi tergantung di kursi mereka.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain