Manado, Aktual.com — Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang logistik perlu ditingkatkan dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini.
“Kebutuhan tenaga-tenaga yang kompeten di sektor logistik tidak hanya diperlukan untuk pengembangan Sistem Logistik Nasional, tetapi juga dalam menghadapi liberalisasi tenaga kerja dalam rangka MEA,” kata Darmin dalan acara sosialisasi Kebijakan Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislonas) di Manado, Kamis (25/2).
Saat ini, katanya, SDM di bidang logistik memang masih terbatas sehingga akan terus ditingkatkan namun bukan hanya sisi kuantitas saja tapi kualitasnya.
Untuk bersaing dalam MEA memerlukan SDM yang berkualitas dan siap bersaing dengan negara-negara di ASEAN lainnya.
Memang, katanya, sistem logistik yang akan dimulai terlebih dahulu yakni Pelabuhan Bitung Provinsi Sulut.
Berdasarkan Perpres Nomor 26/2012 tentang Cetak Biru Kebijakan Pembangunan Sistem Logistik Nasional, Bitung merupakan salah satu dari dua simpul laut internasional.
Pelabuhan lainnya adalah Kuala Tanjung. Secara geopolitik, Bitung adalah pintu keluar masuk pelaksanaan azas cabotage, khususnya lalu lintas perniagaan Ocean Going di perairan Samudera Pasifik.
Azas cabotage adalah suatu prinsip yang memberikan hak untuk beroperasi secara komersial di dalam suatu negara hanya kepada perusahaan angkutan dari negara tersebut.
Secara geoekonomi, Bitung merupakan simpul kegiatan ekspor produk dari wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua, NTB, NTT, Kalsel, Kaltim, dan Kaltara.
“Juga menjadi pelabuhan singgah bagi pelaksanaan kerjasama subregional ASEAN,” jelasnya.
Saat ini kapasitas Pelabuhan Bitung masih relatif kecil, sekitar 280 ribu Teus (twenty foot equivalent unit), dan karena itu masih membutuhkan banyak pengembangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan