Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ‘ngotot’ gunakan e-budgeting dalam penyusunan APBD 2015. Alasannya, demi transparansi dan akuntabel anggaran, serta cegah anggaran ‘siluman’ seperti di APBD sebelumnya.
Untuk penerapan e-budgeting, Ahok mengaku tak segan menstafkan pejabat. Kebijakan serupa, ujar dia, sudah dilakukan di Januari lalu.
Yakni saat dirinya menstafkan eselon empat sebanyak 2.000 orang lebih, eselon tiga 800 orang, eselon dua 12 orang. Dan menghapus 1.500 jabatan struktural. “Ini terbesar dalam sejarah republik ini,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu, di Balai Kota, Selasa (3/3).
Dengan alasan-alasan itu, Ahok berjanji tetap mempertahankan e-budgeting meski berhadapan dengan 106 Anggota DPRD yang melayangkan hak angket. “Bagi saya, kalau memang harus dipecat atau dimasukkan ke dalam penjara, saya rela. Dari pada saya memainkan anggaran sampai Rp12,1 triliun.”
Artikel ini ditulis oleh:

















