Semarang, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menginap di rumah warga ketika melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Kebumen. Itu dilakukan Ganjar setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

“Dua tahun saya meninggalkan acara ini, hari ini kita hidupkan lagi, anda lihat ternyata antusiasme masyarakat bagus,” kata Ganjar usai ngopi bareng di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Karanggayam, Kebumen dikutip, Rabu (12/1).

Ganjar menginap di rumah kepala desa Gunungsari, Kecamatan Karanggayam. Ketika berada di Kebumen, Ganjar melakukan kunjungan ke sejumlah desa.

Agenda utamanya adalah untuk menyerahkan bantuan keuangan pemerintah provinsi Jateng, dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrem di Kebumen.

Ganjar juga melakukan rapat virtual dengan Menko Kemaritiman dan Investasi, ngopi bareng hingga ngobrol gayeng di rumah warga . Ganjar mengakku merindukan suasana ini setelah dua tahun masa pandemi membatasi gerak.

Selain itu, orang nomor satu di Jateng ini memberikan mainan untuk anak-anak, termasuk mentraktir jajan cilok.

Saat di sana, Ganjar menyapa penyuluh kesehatan serta komunikas petani hutan di aula balai desa. Bertajuk Ngopi Bareng, acara itu mempertemukan Ganjar dengan para penyuluh kesehatan, pelaku UMKM hingga peguat konservasi.

Ganjar mengatakan, kegiatan semacam ini sering dilakukannya sebelum masa pandemi. Dari kegiatan ini, Ganjar bisa bertemu langsung dengan warga desa yang punya potensi untuk dimaksimalkan.

“Sehingga kita bisa mendapatkan insight nya, nah tentu saja kalau ini sudah bisa berjalan kita barengkan dengn program yang ada di kabupaten kota provinsi dan pusat. Sehingga akan manfaat,” tandas Ganjar.

Sukarjo, Kades Gunungsari menyampaikan terima kasih kepada Ganjar yang tidak segan untuk bermalam di rumah warga.

“Saya terimakasih, pak gubernur pak bupati semuanya saya berterimakasih. Ini kecamatan karanggayam setahu saya baru sekali ini ada gubernur tidur di rumah warga Desa Gunungsari,” katanya.

Sukarjo menilai Ganjar sebagai sosok yang merakyat. Ganjar tak pandang bulu dalam berinteraksi.

“Merakyat sekali, benar-benar bisa sama masyarakat kecil selalu merangkul. Tidak membedakan kecil atau besarnya,” ujar Sukarjo.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu