Jakarta, Aktual.com — Thailand dan Kamboja telah sepakat untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan bisnis, kesepakatan itu dibicarakan dalam kunjungan resmi Perdana Menteri Kamboja Hun Sen ke Thailand.
Kunjungan ini menandai pencairan hubungan bilateral yang mengalami ketegangan dalam beberapa tahun terakhir.
Kunjungan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen adalah yang pertama dalam 12 tahun.
Setelah penandatanganan beberapa perjanjian untuk meningkatkan perdagangan, bisnis dan keamanan, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan kedua negara bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral.
Prayut mengatakan hubungan Thailand-Kamboja berada pada saat yang terbaik.
Ekonom Universitas Thammasat Pavida Pananond mengatakan perjanjian kerja sama mereka berperan penting memgingat tenaga kerja migran Kamboja sangat berperan di ekonomi Thailand.
“Kamboja juga merupakan sumber tenaga kerja yang paling penting kedua dari tenaga kerja di ekonomi Thailand. Jadi saya pikir bahwa mengingat pentingnya peningkatan ekonomi antara kedua negara, telah melunakkan hubungan mereka sebelumnya,” kata Pavida.
Ketegangan antara Kamboja dan Thailand meningkat dalam dekade terakhir dipicu oleh konflik demarkasi abad candi Hindu kesembilan dikenal di Kamboja sebagai Prasat Preah Vihea, atau di Thailand sebagai Preah Vihear.
Bentrokan perbatasan meletus antara pasukan mereka dari tahun 2008 sampai 2011 ketika sengketa itu diselesaikan oleh Mahkamah Internasional.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan