Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Otto Hasibuan mengatakan hingga saat ini sebanyak 720 pengacara yang sudah menyatakan siap mengawal dan membela Ekonom Senior, Rizal Ramli untuk menghadapi perkara hukum kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Partai Nasional Demokrat (Nasedem).
“Maksud baik kami kan untuk menyelesaikan baik-baik tetapi mereka sudah melaporkan. Tentu sebagai profesional lawyers saya juga telah menyampaikan kepada berbagai teman-teman di seluruh Peradi bahwa ternyata telah mendaftar sekarang jadi pengacaranya Bang Rizal Ramli ini sebanyak, per jam ini 720 orang dan itu betul-betul kita catat, bukan asal ngomong itu datanya ada dan kita bikin surat kuasanya,” kata Otto dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Senin (17/09).
“Tim advokat yang hadir datang disini, sebagian ini menunjukan bahwa kita tidak main-main,” sambungnya.
Menurutnya, 720 orang pengacara bukan semata untuk membela kepentingan sosok yang pernah menjabat sebagai Menko Maritim di era presiden Joko Widodo, namun juga membela kepentingan para petani yang selama ini diperjuangkan oleh Rizal.
“Jadi fokus kita, ketertarikan kita saat ini adalah untuk dapat membela Bang Rizal Ramli adalah karena kepentingan rakyat tidak ada yang lain dalam pikiran kita. Bagaimana caranya agar petani ini tidak sengsara, bagaimana petani ini mendapatkan perlindungan. Nah, sekarang kita ingin membela petani melalui dengan memberikan pembelaan kepada bapak Rizal Ramli, karena kami berpendapat bahwa apa yang disampaikan bapak Rizal Ramli itu tepat, nah itulah yang menjadi bagian dari pikiran kita,” tegasnya.
Diketahui, laporan terhadap Rizal Ramli terdaftar dengan nomor : LP/4963/IX/2018/PMJ/Dit.Reskrimum Polda Metro Jaya tertanggal 17 September 2018. Rizal dijerat dengan Pasal 310 KUHP dan atau 311 KUHP dan atau Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Adapun ucapan Rizal yang dipersoalkan NasDem antara lain terkait ucapan Surya Paloh yang bermain dalam kegiatan impor. Selain itu juga soal Presiden Joko Widodo yang tidak berani menegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait impor karena takut dengan Surya Paloh. Terakhir, adalah ucapan Rizal yang menyebut Surya Paloh brengsek.
Berikut cuplikan lengkapnya:
Laporan: Warnoto