Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan, untuk tahun ini PLN menargetkan akan menyerap biodiesel sebanyak 266.000 kiloliter (KL).
“Sudah ada penyerapan sebesar 150.000 KL sampai akhir Agustus. Artinya, tiga bulan mendatang akan menyerap lebih dari 100.000 KL lagi,” kata Sofyan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/9).
Selain itu, pada tahun depan pihaknya juga siap untuk menerapkan penggunaan Biodiesel sebesar 30%, artinya 30% campuran minyak sawit dalam setiap solar yang digunakan.
“Tahun depan kami target mampu serap 1 juta KL biodiesel. Kami akan beli langsung dari Pertamina. Rencana kebijakan pemerintah ini saya rasa akan berjalan dengan baik. Harga dari petani juga bisa merangkak naik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menambahkan, mulai Oktober 2015 Pertamina akan membeli 330.000 KL biodiesel per bulan. Sehingga total tahun ini pihaknya dapat menyerap sebanyak 1,2 juta KL. Tahun depan akan ada penyerapan hingga 5,14 juta KL atau naik 4 kali lipat.
“Pada 2016 mendatang rencananya campuran biodiesel meningkat dari 15% menjadi 20%. Khusus PLN campurannya 30%. Pertamina akan serap 5,14 juta KL. Berapa akan diserap melalui solar subsidi dan industri,” sebut Dwi.
Menurut Dwi, program ini mampu menolong petani sawit di tengah anjloknya harga CPO ekspor. “Selain menolong petani, tahun ini kita akan mengurangi impor solar senilai US$ 360 juta selama 3 bulan ke depan. Tahun depan bisa kurangi impor solar 5,14 juta KL atau setara US$ 1,9 miliar,” tutupnya.
Pemerintah telah menyepakati langkah guna menyelamatkan petani sawit akibat penurunan harga Crude Palm Oil (CPO). Langkah tersebut dikemas dalam mandatori biodiesel yang menginstruksikan PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan serapan Bahan Bakar Nabati (BBN) tersebut hingga 4 kali lipat di 2016.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan