Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mewacanakan kebijakan impor gas sebagai strategi menekan harga terutama di Indonesia bagian barat, hal itu dikatakan oleh Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan.
Bahkan kata Luhut, jikapun kebijakan itu menemui kendala secara regulasi, maka instrumen yang dimilikinya siap untuk menyusun dan menerbitkan berbagai regulasi yang dibutuhkan.Harga Gas Tak Jadi $6, Pemerintah Akan Terapkan Sistem Zonaisasi
“Seperti di Indonesia bagian Barat, di Aceh, harus bawa LNG dari Papua ke sana, itu harus kita pikirin kenapa kita tidak impor saja dari somewhere, Malaysia atau Brunai biar lebih murah. Misal harga USD3-4 per MMbtu. Di regasifikasi di situ, baru dipipakan ke Medan. Sampai di Medan kita hitung-hitung bisa USD8 mengurangi dari USD13,” katanya, Selasa (11/9).
Kemudian mengenai kebijakan harga ini, dia akan memberlakukan besaran harga dengan menyesuaikan jenis Industri pengguna atau tidak dipukul rata, dengan begitu pemberian harga berasaskan keadilan dan kebutuhan bagi setiap Industri.
“Ada industri yang dengan USD8 dia sudah untung. Kita tidak mau kasih dia harga USD6 karena hanya menambah untung dia saja, yang kita mau kalau diberikan itu berdampak kepada rakyat, misalnya pupuk, atau petrokimia. Itu mereka kita kasih.
Selain inisiatif impor, dia juga menegaskan untuk melakukan efisiensi dari berbagai aspek, mulai dari hulu hingga setor distribusi agar konsumen menerima gas dengan harga yang kompetitif.
Dadangsah
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan