Jakarta, Aktual.co —Kepala Inspektorat DKI Jakarta Lasro Marbun ‘mengendus’ praktik curang PNS DKI dalam sistem absensi dengan menggunakan sistem sidik jari.

“Jadi sistem itu kan IT (informasi/teknologi,red) juga bisa dimainkan, yang cerdas kan bisa juga. Permohonan kami, alat kami yang mungkin sederhana ini, jadi kalau terlambat ya terlambat aja, tidak masuk ya tidak masuk saja begitu,” katanya di Balai Kota DKI, Senin (1/6).

Lasro menjelaskan, ‎sistem absensi berbasis IT tersebut sebenarnya diterapkan untuk membangun budaya kerja yang lebih baik di lingkungan PNS DKI. Karenanya, kehadiran itu juga berpengaruh pada tunjangan.

“Kalau dia tidak masuk, dia memahami dong kalau bersedia untuk dipotong (tunjangannya). Itu yang kami bangun,” ucapnya.

Bberdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan inspektorat, masih ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang tidak melakukan absensi dengan sistem online.

“Misal saya absen hari ini jam 08.00 WIB, tidak langsung masuk BKD (Badan Kepegawaian Daerah, red) pukul 08.00 WIB. Jadi diedit dulu baru masuk BKD,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Lasro, sistem absensi sidik jadi‎ akan dievaluasi.

“Kami mau evaluasi. Saya mau panggil BKD. Dinas Komunikasi Informasi Masyarakat dan lain-lain,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: