Ratusan ribu umat Islam melakukan aksi di kawasan patung Arjuna, Jakarta, Jumat (31/3/2017). Dalam aksinya massa tertahan tidak bisa menuju depan Istana Merdeka. Massa pun melakukan orasi dikawasan patung Arjuna dan sekitarnya. AKTUAL/Munzir
Ratusan ribu umat Islam melakukan aksi di kawasan patung Arjuna, Jakarta, Jumat (31/3/2017). Dalam aksinya massa tertahan tidak bisa menuju depan Istana Merdeka. Massa pun melakukan orasi dikawasan patung Arjuna dan sekitarnya. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane bingung dengan ‘kelakuan’ polisi belakangan ini. Terutama yang menyangkut penangkapan terkait dugaan makar.

Pasalnya, penangkapan tersebut selalu dilakukan sebelum aksi yang salah satu isunya ialah pemberhentian dan penangkapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Ada apa dengan polisi? Jangan sampai polisi dituduh memihak salah satu calon gubernur Jakarta, hanya karena ada pihak tertentu yang mendemo calon gubernur itu,” sindir Neta dalam keterangan tertulis, Jumat (31/3).

Hal yang sama juga dilakukan polisi ketika menangkapi beberapa tokoh nasional, seperti Hatta Taliwang dan Sri Bintang Pamungkas yang saat itu juga ingin melakukan aksi menuntut Ahok diproses hukum.

“Apakah tuduhan polisi terhadap mereka benar sesuai fakta? Atau hanya reka-rekaan polisi untuk melakukan kriminalisasi tokoh-tokoh kritis dan sekaligus berpihak pada cagub tertentu,” tandasnya.

Diketahui, malam tadi, Kamis (30/3), pihak Polda Metro Jaya menangkap Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath dan beberapa aktivis. Mereka diringkus karena diduga hendak melakukan makar.

Polisi mengklaim penangkapan atas dasar laporan masyarakat. (Baca: Polisi Klaim Penangkapan Sekjen FUI Berdasarkan laporan Masyarakat).

M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby