Jutaan Massa yang terdiri dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Jumat (4/11). Dalam aksinya mereka menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Bachtiar Nasir yang merupakan salah satu aktor demo bela Islam denga masa jutaan manusia, ia mengatakan bahwa demonstrasi 4 November merupakan kemenangan besar bagi umat dan sekaligus pembuktian kedamaian islam.

Bisa dibayangkan tuturnya, dimanakan demontrasi dengan massa jutaan orang, namun tetap mampu dikendalikan dengan tidak ada pengrusakan dan kerusuhan. Namun lanjutnya umat islam Indonesia telah mampu membuktikan hal itu.

“Saya sangat bersyukur sekali, kemaren itu merupakan kemenangan yang luar biasa. Tidak merusak fasilitas umum, tidak ada gedung-gedung dihancurkan, tidak rusuh, itu luar biasa. Mereka bisa menahan sabar dan mereka mau dikomando, itu bagi saya merupakan kemenangan besar,” ujarnya kepada Aktual.com, Senin (7/11)

Adapun sedikit kerusuhan yang terjadi menurutnya itu bukan bersumber dari peserta aksi, namun tidak lain merupakan adanya upaya provokasi sebagai bagian dari strategi pembubaran paksa.

Hal menarik bandingnya, dengan massa hanya beberapa kompi saja, kesatuan aparat keamanan tidak mampu dikomandoi oleh pimpinannya. Terbukti pada saat penembakan gas airmata, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Tito Karnavian berkali-kali menyerukan agar menghentikan tembakan, namun itu diabaikan oleh anak buahnya.

“Bisa dilihat, Polri saja hanya memimpin beberapa Kompi tidak bisa mengendalikan pasukannya. Sementara kita dengan massa jutaan yang besifat informal bisa kita komandoi dengan aksi damai,” tandasnya.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby