Jakarta, Aktual.com – Wakil ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid menilai aksi demo ribuan umat islam pada hari ini tak lebih sebagai ekspresi kekecewaan terhadap sikap gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama yang menistakan agama dan ulama.
“Di Indonesia yang masyarakatnya berbasis agama dan budaya berketuhanan. Siapapun apalagi pemimpin, jangan melakukan suatu ucapan atau tindakan yang melecehkan agama dan keyakinan masyarakat,” ujar Sodik di Kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (14/10).
Karenanya, Ia mengingatkan, agar pemerintah tak menutup ruang ekspresi ummat islam yang saat ini tengah terluka dengan pernyataan Ahok.
“Sebagai negara demokrasi, pemerintah harus memberi ruang kepada masyarakat mengeksprsikan kekecewaannya kepada pemimpin yang melecehkan keyakinannya sepanjang mereka tidak melakukan anarkis,” tegas politisi Gerindra ini.
Menurut Sodik, sebaiknya semua pihak menghormati aksi demonstrasi yang dilakukan ormas-ormas islam hari ini. Sebab, kata dia, aksi tersebut sebagai bentuk penghormatan ummat islam pada aturan yang berlaku.
“Kita harus salut kepada ummat islam yang sudah terluka tapi mereka tidak main hakim sendiri tapi menyerahkannya kepada hukum NKRI,” katanya.
Namun, Sodik menambahkan, aparat penegak hukum harus bersikap bijak dalam menangani aksi unjuk rasa ribuan umat islam yang tengah terluka tersebut. Termasuk, memproses aduan masyarakat kepada calon gubernur DKI Jakarta itu di kepolisian.
“Aparat hukum harus proaktif dan responsif menerima aspirasi mereka dan adil menangani kasus Ahok ini. Harus Secepatnya aparat menangani kasus ini, seperti menangani kasus serupa yang dilakukan oleh pelaku lain,” jelasnya.
“Jika aparat lamban dan tidak adil maka masyarakat tidak lagi percaya kepada aparat dan hukum dan ini tidak sehat bagi masa depan bangsa,” tambah Sodik.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby