Jakarta, Aktual.com – Ratusan pendemo yang tergabung dalam Badan Relawan Nusantara (BRN) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan sambil meneriakan kata ‘revolusi’.
Dalam aksinya itu, Ketua BRN Jakarta, Laode Kamaludin mengatakan, kedatangannya adalah guna mendorong KPK untuk mengusut tuntas kasus reklamasi Teluk Jakarta.
“Kita mengingatkan kepada KPK, bahwa persoalan reklamasi Teluk Jakarta ini syarat dengan korupsi,” ucapnya kepada Aktual.com di depan KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (5/4).
Laode menambahkan, KPK jangan berhenti pada M. Sanusi dan Ariesman Widjaja saja, tetapi juga terus menilisik siapa-siapa saja yang bermain di dalamnya.
“Tertangkapnya Sanusi bisa membuka tersangka-tersangka yang lain. Karena saya yakin, ini proyek besar pasti banyak yang bermain,” katanya menjelaskan.
Laode menuturkan, bilaman nanti KPK telah memiliki bukti terhadap tersangka baru, KPK harus berani memeriksanya, meskipun ia merupakan pejabat ataupun seorang konglomerat.
“Jangan dibedakan. Semua di mata hukum sama. Tidak boleh ada yang dibedakan. Mau dia Sanusi atau Aguan pun dia harus diperiksa juga,” pungkasnya.
Dalam aksi tersebut, massa aksi sempat terlibat bentrok dengan aparat keamanan. Massa yang mulanya aksi di depan lobi KPK didorong paksa menuju gerbang KPK. Adu mulut pun terjadi di sana.
Meski sempat terjadi bentrokan kecil, tidak ada seorangpun yang mengalami luka-luka. Massa dengan sadar diri bisa bersikap kooperatif dengan pihak keamanan KPK.
Artikel ini ditulis oleh: