Terdakwa kasus dugaan korupsi KTP elektronik Setya Novanto memasuki ruangan pada sidang perdana di gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/12). Tersangka kasus korupsi e-KTP itu nampak berekspresi lesu selama sidang pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Puluhan orang yang tergabung dalam Persatuan Loyalis Golkar (PLG) ternyata tidak diadakan secara tulus. Massa berkaos kuning yang berkumpul di komplek Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) ini ternyata adalah orang-orang bayaran.

Berdasar penuturan salah satu anggota massa, sebutlah bernama Mawar kepada wartawan di lokasi, Rabu (13/12).

“(Demo) Seperti ini biasanya kita dibayar 35 ribu,” ungkapnya.

Namun, ia mengakui jumlah nominal dari aksi yang diikutinya. Jumlah tersebut baru diketahuinya setelah aksi pesanan telah usai.

“Memang enggak pernah dikasih tahu, bayaran pas udah selesai,” jelas Mawar.

Mawar menambahkan, khusus aksi untuk Setnov, ia dan rekan-rekannya mendapat tambahan uang sebesar Rp 10 ribu untuk ongkos makan.

“Biasanya gak pernah dapat karena ini kan pulangnya sore. Mulai dari jam 9 pagi,” bebernya.

Ketika ditanya mengenai Setya Novanto, Mawar mengaku hanya mengenal sosok tersebut dari televisi saja. Selebihnya, ia tidak terlalu tahu detil terkait kasus yang dihadapi Ketua Umum Partai Golkar nonaktif ini.

Laporan: Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby