Jakarta, Aktual.com-Pengamat Politik Karyono Wibowo menilai sebagai anak dari demokrasi kebebasan terkadang bisa membunuh ibu kandung sendiri.
Lebih lanjut Karyono menjelaskan yang dimaksud dengan kebebasan disini adalah kebebasan tanpa batas.
Dimana demokrasi sendiri lanjut Karyono memberikan pengakuan untuk menghargai perbedaan kemudian dicederai dengan kebebasan dan hal ini berujung pada terjadi benturan di elemen masyarakat
Dalam kasus Pilkada lanjutnya sebagai sebuah pesta demokrasi kerap dicederai dengan adanya praktek money politik dan isu SARA. Disini seharusnya demokrasi berpijak pada hukum.
“Demokrasi berjalan dengan baik dibuktikan dengan adanya penegakkan hukum. Dimana peraturan perundangan yang mengatur demokrasi dan perlu diikuti dengan adanya penegakan hukum law enforcement,” ucap Karyono di Jakarta. Jumat (26/1).
Meski sudah ada peraturan KPU soal praktek money politik dan sanksi tetapi tanpa adanya penegakan hukum hal tersebut akan sia-sia.
“Disinilah dalam proses berdemokrasi ada yang salah. Karena tidak ada penegakan hukum yang tegas. Jika ada penegakan hukum maka ada efek jera bagi pelaku money politik, ” kata dia.
Selama ini lanjut dua tidak ada paslon yang terkena diskualifikasi padahal telah jelas-jelas melakukan praktek money politik.
“Bahkan DKPP dan Bawaslu telah menemukan pelanggaran dalam praktek money politik dan penggunaan SARA,” ujar Karyono.
Sebagai upaya untuk meniadakan praktek money politik salah satunya kata dua diperlukan penyadaran kepasa masyarakat dan kontestan sendiri.
“Kesadaran perlu dibangun. Karena dikalangan masyarakat sendiri kini bersifat pragmatis,” tukas Karyono.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs