Menko Polhukam Luhut Pandjaitan (kiri) berbincang dengan Menhub Ignasius Jonan ketika memberikan keterangan hasil rakor angkutan umum berbasis aplikasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (1/6). Pemerintah telah melakukan finalisasi aturan angkutan umum berbasis aplikasi untuk memenuhi persyaratan SIM, uji kendaraan dan kepemilikan surat tanda nomor kendaraan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo mencopot Ignatius Jonan dari kursi Menteri Perhubungan. Hal ini dipercaya lantaran mantan Dirut KAI itu menentang proyek kereta cepat yang diusung Jokowi.

Demikian disampaikan, Anggota Komisi V DPR RI Umar Arsal, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (27/7).

“Jonan bagus cuma memang masalah kereta cepat, berlawanan dengan presiden tapi secara kinerja bagus,” ujar Umar.

Kendati demikian, Umar berharap meski ada dua menteri yang baru tidak ada perombakan di internal kementerian masing-masing.

“Program jangka panjang tidak berpengaruh, tetap jalan. Menteri baru perlu adaptasi. Saya berharap tidak ada
perubahan di tingkat eselon I,” tandasnya.

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo melakukan pergeseran dan penyegaran Kabinet Kerja, Rabu (27/7) di Istana Negara. Pergeseran menteri dilakukan kepada empat menteri, adapun penyegaran memasukkan sembilan menteri baru. (Selengkapnya: Umumkan Kabinet Baru, Presiden Minta Menteri Bekerja Cepat untuk Rakyat).

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Nebby