Jakarta, Aktual.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat telah resmi memberhentikan dengan tidak hormat Ketua DPD Demokrat Sulawesi Utara Vicky Lumentut.
Vicky dipecat karena membelot menjadi kader Partai NasDem.
“Sesuai dengan aturan partai, DPP Partai Demokrat memberhentikan Vicky Lumentut secara tidak hormat,” kata Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dalam keterangan tertulis yang diterima Aktual, Jumat (28/9).
Menurut Hinca, keputusan ini diambil setelah muncul pemberitaan pada sejumlah media yang menyebut Vicky mengenakan jaket Nasdem. Dalam sebuah kesempatan, Wali Kota Manado itu diketahui oleh awak media telah diresmikan menjadi kader Nasdem.
Hinca mengaku bahwa partainya sangat terkejut dengan berita tersebut. Padahal, saat komunikasi terakhir pada 17 September lalu Vicky masih menghadiri Rapat Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia dan juga perayaan ulang tahun ke-17 Demokrat.
Namun, kata dia, pada tanggal 27 September 2018 Vicky berada di Kantor DPP NasDem dan hampir dipastikan masuk ke NasDem.
Hinca mengatakan bahwa dua hari yang lalu, atau sebelum terjadinya peristiwa tersebut, pihaknya telah mendengar adanya permasalahan hukum yang terkait dengan Vicky.
“Saya mendapatkan informasi bahwa Vicky mendapatkan panggilan pertama dari Kejaksaan Agung RI pada tanggal 24 Agustus 2018 dan 24 September 2018. Dia diagendakan akan diperiksa kembali pada tanggal 2 Oktober 2018 sebagai saksi perkara dugaan tindak pidana korupsi bantuan penanganan banjir di Manado pada tahun anggaran 2014,” ujarnya.
Hinca menyatakan Demokrat telah berusaha berkomunikasi dengan Vicky untuk mendapatkan penjelasan dan klarifikasi. Akan tetapi, sama sekali tidak berhasil.
Kini dengan pindahnya Vicky secara tiba-tiba sebagai kader NasDem dan melihat permasalahan hukum yang sedang dia hadapi, Demokrat menyatakan patut diduga bahwa pindahnya Vicky ke NasDem adalah terkait dengan permasalahan hukum yang sedang dihadapinya.
“Dari kronologi tersebut, patut diduga pula, dia sedang berupaya mencari lokomotif perlindungan politik,” katanya.
Berdasarkan fakta tersebut di atas, kata Hinca, selanjutnya kepemimpinan DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara diambil alih oleh DPP Partai Demokrat.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan