Politikus yang juga Gubernur Jatim itu menjelaskan, khusus di Pilkada Jatim diakuinya memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan provinsi lain, termasuk beda dengan Pilkada DKI Jakarta.

Hal ini, kata dia, karena DKI Jakarta memiliki karakteristik pemilih perkotaan, sedangkan Jatim memiliki wilayah yang sangat luas dan banyak budaya sehingga partainya akan mempertimbangkan sejumlah faktor sebelum memastikannya.

Ketika disinggung nama-nama baru, anggota Majelis Tinggi DPP Demokrat itu menjelaskan bahwa pemilih Jatim jumlahnya sekitar 32 juta orang dengan luas wilayah mencapai 47 ribu kilometer persegi, serta memiliki 8.506 desa.

Selain itu, lanjut dia, Jatim mempunyai budaya berbeda-beda, antara lain di kawasan “Mataraman” menyukai campursari dan wayang, “Arek” suka rock and roll dan kawasan Madura adalah samroh atau musik religi.

“Dengan luasnya wilayah dan jumlah pemilih sebanyak itu maka menurut saya tidak cukup untuk bertemu atau menyapa langsung dalam kurun waktu tiga tahun.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu