Hasto Kristiyanto (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com- Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Putu Supadma Rudana menyebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai kader terbaik dari partai berlambang kepala banteng tersebut.

Hal ini dikarenakan kepiwaian Hasto dalam memanaskan hubungan antara Demokrat dengan PDIP.

“Pak Hasto adalah contoh terbaik kader PDIP yang selalu memanaskan hubungan Demokrat dan PDIP. Kami yakin cukup banyak tokoh PDIP yang menginginkan hubungan PDIP dan Demokrat berjalan harmonis, khususnya hubungan antara Pak SBY dan Ibu Mega, salah satunya adalah Alm. Taufik Kiemas,” kata Putu dalam keterangan tertulisnya , di Jakarta, Kamis (26/7).

“Bahkan, menurut sumber yang dapat dipercaya, sebelum menghembuskan nafas terakhir, ada satu permintaan almarhum pada sahabatnya agar merekatkan hubungan Ibu Megawati dan Bapak SBY. Wasiat inilah yang seharusnya dicamkan oleh kader-kader PDIP seperti Pak Hasto,” tambahnya.

Masih dikatakan dia, terkait hubungan antara Megawati dengan SBY pada kenyataannya terus dilakukan upaya rekonsiliasi terhadap kedua tokoh politik ini terus dilakukan.

“Paling tidak, sudah lebih dari 10 kali, Pak SBY mengundang Ibu Megawati ke Istana sejak tahun 2005 selama masa kepresidenannya. Bahkan, Pak SBY lah menjadi inspektur upacara saat pemakaman suami Ibu Megawati itu, sebagai penghormatan beliau kepada almarhum,” sebut anggota komisi X DPR RI itu.

Sementara itu, terkait koalisi bersama PDIP, yang dituntut oleh PD hanya satu: siapa Cawapresnya?. Namun, pertanyaan itu tidak kunjung dijawab sejak Rapimnas Demokrat (11/3). Putu menegaskan, posisi Cawapres ini tidak harus dari PD, tetapi Demokrat harus tahu, agar kami yakin bahwa sosok tokohnya memang layak didukung dan menang.

“Ingat, sebagai petahana, dalam hampir seluruh survei, posisi pak Jokowi masih tidak aman. Hasil survei tertinggi sekitar 40-50%.Sebagai perbandingan, tahun 2009, hasil survey Pak SBY untuk periode ke-2 diatas 60%. Dengan mengetahui Cawapresnya, Pak SBY juga bisa memberikan masukan karena beliau pernah dua kali memenangi Pilpres. Hingga kini, pertanyaan siapakah Cawapresnya Jokowi, belum dijawab,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan