Jakarta, Aktual.com – Demonstran yang berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), di Jakarta, Selasa (18/5), mengajak seluruh masyarakat di Indonesia untuk memboikot produk-produk buatan AS dan Israel demi membela perjuangan rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Menurut mereka, boikot terhadap produk buatan dua negara itu harus dilakukan, karena AS diyakini mendukung serangan militer Israel terhadap rakyat Palestina, yang saat ini telah memasuki minggu kedua.
“Sesungguhnya Israel tidak punya kekuatan apa-apa. Dia merasa kuat dan besar karena kekuatan Zionis didukung oleh Amerika Serikat. Kekuatan politik AS, suka tidak suka, didukung oleh kekuatan ekonominya. Maka, kalau kita ingin melawan Zionis Israel, AS tidak ada cara lain kita harus boikot kekuatan ekonominya,” kata Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Amin Ngabalin saat ditemui usai berorasi di depan Kedubes AS, Jakarta, Selasa (18/5).
Total perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat pada 2020 mencapai 27,2 miliar dolar AS dengan surplus bagi Indonesia sebesar 10,04 miliar dolar AS.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi, melalui keterangan tertulisnya bulan lalu, menyebut produk-produk yang menyumbang nilai dagang dua negara di antaranya barang-barang elektronik, komoditas laut, perabotan, perhiasan, dan produk kimia.
Tidak hanya itu, AS merupakan negara yang masuk dalam 10 investor terbesar di Indonesia. Nilai investasi AS ke Indonesia pada 2020 mencapai 480,1 juta dolar AS.
Indonesia dan Israel masih memiliki hubungan dagang, meskipun keduanya tidak punya hubungan diplomatik resmi.
Data Badan Pusat Statistik mencatat pada Kuartal I-2021, Indonesia telah mengimpor 144 ton barang dari Israel senilai 1.785.870 dolar AS. Barang-barang yang diimpor Indonesia dari Israel, di antaranya bagian/komponen senjata; komponen mesin; alat-alat elektronik; hasil perkebunan seperti kopi, kurma; alat-alat terkait listrik, komponen baterai, dan mesin untuk produksi rokok.
Sedangkan, pada periode yang sama, Indonesia telah mengekspor lebih dari 11.000 ton barang ke Israel yang nilainya mencapai 30.986.779 dolar AS.
Boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) merupakan gerakan yang telah dikampanyekan oleh jaringan masyarakat sipil Palestina ke komunitas internasional sejak 2005.
Gerakan itu diyakini dapat jadi salah satu cara memberi tekanan terhadap Israel yang melakukan pendudukan dan meluncurkan serangan militer terhadap rakyat Palestina.
Setidaknya selama lebih dari satu minggu terakhir, militer Israel meluncurkan serangan ke kawasan permukiman dan dan pusat ekonomi di Gaza serta Tepi Barat.
Lebih dari 190 orang tewas akibat serangan itu dan lebih dari 1.000 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin