Antrean ratusan pemudik mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, Sabtu (2/7). Pertamina memperkirakan selama periode H-15 hingga H+15 Lebaran, konsumsi premium diprediksikan naik 15 persen dari 71.906 menjadi 82.496 kiloliter per hari. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Dewan Energi Nasional (DEN) memberi dukungan kepada upaya Presiden Jokowi untuk merealisasikan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga seragam di seluruh Indonesia.

Anggota DEN, Syamsir Abduh menuturkan bahwasanya kebijakan BBM satu harga sangat relevan dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang menjadi acuan DEN untuk mempengaruhi kebijakan kepada kepentingan nasional.

“Merespon kebijakan Presiden atas penyatuan harga BBM terutama di Papua, maka DEN memberi dukungan,” katanya di Jakarta, Senin (31/10).

Landasan dukungan itu dijelaskan di dalam KEN, bahwa upaya untuk mencapai kemandirian dan ketahanan energi adalah memberi akses kepada masyarakat terhadap energi secara adil dan merata.

Selain itu, memperioritaskan penyediaan energi bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap energi. Selanjutnya harga energi tersebut ditetapkan berdasarkan nilai keekonomian berkeadilan.

Untuk itu tegas Abduh, metode subsidi merupakan salah satu cara untuk mewujudkan keadilan energi, agar daya beli masyarakat lemah mampu mencapai secara keekonomian.

Sementara itu pemerintah wajib mencari solusi jangka panjang, karena metode subsidi bukanlah suatu kebijakan yang tepat bila digunakan dalam jangka panjang. Ketergantungan terhadap subsidi akan memberi pengaruh buruk kepada kemampuan keuangan negara.

“Subsidi diberikan dalam hal penerapan keekonomian berkeadilan tidak dapat dilaksanakan dan peruntukannya untuk golongan yang tidak mampu dan dalam jangka panjang,” pungkasnya.

(Laporan: Dadangsag Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka